Tiga Alasan Paling Klise Ketika Cewek Menolak Cowok
Halo Blogspot, kamu pernah
ditolak?
Saya rasa sih belum pernah ya. Kamu
kan bukan manusia. Dan kenapa juga saya menulis begini ya? Sebuah kalimat
pembuka yang aneh.
Kamu yang membaca tulisan ini,
pernah ditolak? Atau pernah menolak? Saya rasa kamu tahu penolakan dalam
konteks apa yang saya maksud. Ya penolakan cinta lah. Bukan penolakan tawaran
kartu kredit atau bergabung dengan MLM.
Saya pernah ditolak. Rasanya tak
enak. Bikin galau. Pikiran tak karuan, bahkan sampai menyukai album Dewa yang
Cintailah Cinta karena ditolak. Btw, album itu banyak sekali tuh yang temanya
soal cinta bertepuk sebelah tangan tapi tak terlalu mendayu-dayu.
Tidak, saya menulis ini bukan
karena sedang galau atau karena baru ditolak. Kisah percintaan saya baik-baik
saja.
Tapi bicara soal tolak menolak
[tolak angin tak termasuk yang akan saya bicarakan di sini], ada beberapa
alasan penolakan yang menurut saya klise alias basi yang sering diucapkan
perempuan kepada lelaki. Dan saya akan membahas soal itu.
Alasan akademis
Ini biasanya diucapkan seorang
perempuan yang masih sekolah atau kuliah.
“Gua lagi pengen konsentrasi
belajar.”
“Nanti gua nggak fokus.”
“Mau nyelesein dulu studi.”
Katanya perempuan mahluk yang
bisa multitasking ya. Masa’ pacaran sambil belajar tak bisa? Padahal kan sambil
mempelajari yang ada di sekolah atau kampus, bisa juga belajar yang lain. Hehe.
Yang menolak memakai alasan ini
sepertinya mereka yang belum terlalu akrab dengan si cowok, tapi masih mau sok
tak membuat sakit hati.
Alasan persahabatan
Ini biasanya diucapkan seorang
perempuan yang menolak lelaki yang memang sudah akrab. Lelaki jomblo yang
berteman akrab dengan perempuan dan dianggapnya kece, kemungkinan besar bakal
naksir dan ingin lebih dari sekadar bersahabat.
“Elu udah enak jadi temen.”
“Kita temenan aja ya.”
“Gua udah nganggap elu temen baek
gua.”
“Gua nggak mau kehilangan temen.”
Kalau sudah nyaman berteman,
harusnya bisa dong pacaran. Kan udah enak ngobrolnya. Belakangan ini, ada
istilah yang namanya friendzone. Nah, kayaknya yang begini ini nih korban
friendzone. Kalau cowok sudah masuk ke lembah friendzone, susah sekali untuk
merangkak keluar. Hanya segelintir orang terpilih yang bisa memanjat ke puncak
dan keluar dari lembah friendzone. Seperti halnya Bruce Wayne yang dipenjara
dan jadi salah satu yang bisa keluar dari penjara di dalam tanah itu. Tapi,
sebenernya sih masuk ke lembah friendzone masih lebih baik dibandingkan tak
bisa jadi friend sama sekali.
Yah minimal mah, si gebetan masih
bisa diajak nonton bioskop berdua, makan berdua, atau nonton konser. Meskipun tetep,
jadi pacar mah belum mau.
Yang menolak memakai alasan ini,
biasanya karena udah akrab sama si cowok, nyaman jalan, nyaman ngobrol, tapi
tak nafsu alias tak timbul birahi alias tak bisa membayangkan dirinya berciuman
dengan si cowok. Menyenangkan sebagai pria, tapi tak menggairahkan.
Alasan persaudaraan
Entah siapa yang memulainya, tapi
banyak sekali perempuan di luar sana yang menolak cowok karena menganggapnya
sudah seperti kakak sendiri.
“Elu udah gua anggap abang gua.”
“Jangan dong, elu udah kayak
abang gua.”
“Gua ngerasa udah kayak adeklu.”
Padahal, tak ada satu pun cowok
yang ketika akrab dengan perempuan, berniat menjadikannya adik atau berniat
mencari adik. Apalagi cowok yang sudah punya banyak adik di rumah. Saya rasa
yang anak tunggal pun tak sengaja berniat mencari adik di luar rumah.
Sepertinya cewek yang menolak
memakai alasan begini, karena merasa sudah akrab sekali dengan si cowok, merasa
lebih tinggi levelnya dari sahabat, tapi tetep nggak nafsu.
Para perempuan yang membaca
tulisan ini, kalau tak sepakat, jangan marah ya. Hehe. Ini kan hanya analisa
dangkal saya sebagai cowok. Masih banyak alasan lain, tapi yang terpikir di
benak cuma tiga yang utama ini.
Saran saya mah, buat para
perempuan, jujur aja lah. Toh, mau kalimatnya halus atau tidak, efeknya kurang
lebih sama: sakit hati mah pasti ada. Malah, kalau memakai kalimat halus, si
cowok bakal terus berusaha mengejar. Yah kalau akhirnya kalian para perempuan
jatuh hati juga sih tak apa-apa, kalau akhirnya terganggu?
Coba deh, mulai sekarang kalau
menolak cowok, memakai kalimat yang jujur.
“Nggak mau ah. Gua nggak nafsu
sama elu. Kalau kita pacaran kan harus ada nafsu, selain nyaman dan sayang.”
“Gua nggak naksir elu.”
“Gua nggak suka sama elu.”
“Gua nyari yang mapan. Elu kayaknya
masih jauh deh dari mapan.”
Atau, kalau mau kalimat ampuh
yang sudah pasti membuat cowok tak akan mengejar lagi, pakai kalimat ini.
“Gua nggak suka cowok, sukanya
cewek.”
sumber : http://solehsolihun.blogspot.com/